-->

Tempat wisata unik Kota Yogyakarta

Hallo semua, ada pengalaman menarik nih yang ingin talita ceritakan pada kalian semua seputar waktu talita berangkat ke kota Yogya tahun 2016 kemarin. Talita gak nyangka banget bisa jalan-jalan di kota itu, walaupun sebenarnya tujuannya bukan untuk rekreasi melainkan prakerin di salah satu Balai Benih Penelitian, Bantul. Tapi sekalian aja untuk menjelajahi kota Yogya, kapan lagi bisa berkunjung di kota ini.


Setelah 2 minggu kami belajar seputar benih tanaman, kami pun akhirnya berekreasi ke tempat-tempat yang mungkin gak asing lagi di telinga kebanyakan orang. Gak banyak tempat yang bisa kami kunjungi, diantaranya sebagai berikut :

MALIOBORO 

Malioboro adalah nama salah satu kawasan jalan dari tiga jalan di Kota Yogyakarta yang membentang dari Tugu Yogyakarta hingga ke perempatan Kantor Pos Yogyakarta. Secara keseluruhan terdiri dari Jalan Margo Utomo, Jalan Malioboro, dan Jalan Margo Mulyo. Jalan ini merupakan poros Garis Imajiner Kraton Yogyakarta. Kami menyusuri jalan Malioboro dengan dipenuhi dengan banyaknya pengungjung yang sedang asik berbelanja atau sekedar melihat-lihat. 

Sepanjang jalan ada berbagai macam barang yang diperjualbelikan dengan harga yang relatif murah yang mungkin tidak kita temukan di tempat lainnya. Jalan Malioboro ini ternyata sangat terkenal dengan para pedagang kaki lima yang menjajakan kerajinan khas Jogja dan warung-warung lesehan di malam hari yang menjual makanan gudeg Jogja serta terkenal sebagai tempat berkumpulnya para seniman yang sering mengekpresikan kemampuan mereka seperti bermain musik, melukis, hapening art, pantomim, dan lain-lain di sepanjang jalan ini. Wah,, sangat beruntung sekali talita bisa ketempat ini, tak heran ada banyak turis dari negara asing yang berkunjung di tempat ini.

Jalan Malioboro tampaknya lebih lebar karena tempat parkir yang ada di pinggir jalan sudah dipindahkan ke kawasan parkir Abu Bakar Ali. Sehingga, untuk para pejalan kaki jadi lebih leluasa karena trotoar di Jalan Malioboro bisa digunakan sepenuhnya

Ada juga beberapa delman dan becak yang terlihat, yang memudahkan kami dalam hal transportasi. Dengan mengendarai delman ternyata sangat menyenangkan, kita dapat menikmati lingkungan sekitar dengan lebih mudah. Talita pun mengambil moment ini untuk berfoto dengan si kuda (maklum dikalimantan gak pernah ketemu kuda).
Gambar:







Bagi kalian yang mau berbelanja di kota Yogya bisa datang ketempat ini, ada banyak sekali barang yang bisa dijadikan oleh-oleh dengan harga yang terjangkau lohh..

PANTAI BARU YOGYAKARTA

Hal lain lagi adalah ketika kami bekunjung ke daerah pantai baru yogyakarta. Kesan pertama ketika sampai di pantai ini kami sangat Terpukau akan apa yang kami lihat. tak heran ada banyak pengunjung yang lainnya yang datang berkunjung.

Angin semilir menerpa wajah kami ketika kami menyusuri Jalan Jalur pantai ini. Tidak ada kendaraan yang melintas, hanya pemandangan gumuk pasir luas dan tertutup barisan semak kecoklatan. Gemuruh suara ombak begitu keras, sehingga nyaris tidak ada suara yang dapat mengalahkan nya.

Pantai Baru memang tidak terlalu terkenal jika dibandingkan dengan Parangtritis atau Krakal, namun keunikan dan keindahannya tidak kalah Bagus dengan pantai lainnya. Wilayah pantai baru berbatasan langsung dengan Pantai Pandansimo dan Pantai Kuwaru, hanya beberapa ratus meter dari Muara Sungai Progo. 

Nah, mengapa pantai ini disebut Pantai baru?? Hayoo siapa yang tahu?? karena Pantai ini baru diresmikan sebagai objek wisata pada bulan Mei 2010, sangat "terlambat" dibandingkan pantai lain yang ada di sekitarnya. Namun, pantai ini bisa dijadikan planning tempat wisata apabila kalian berkunjung ke kota Yogyakarta.
Salah satu hal yang talita suka sewaktu di pantai ini adalah terlihat puluhan kincir angin yang berdiri tegak di antara kebun dan semak-semak, sangat bagus sekali.

Kawasan pantai baru terasa cukup sepi ketika sore tiba, dengan hanya beberapa orang yang sibuk berfoto ria di antara pohon cemara yang rindang dan teduh. Semburat biru terlihat di antara batang-batang pohon kehijauan, menunjukkan keindahan laut selatan dengan ombaknya yang tak pernah tenang. Terkadang, terdengar suara motor ATV yang berjalan kencang di atas pasir pantai hitam, berpadu dengan suara ombak dari laut lepas.
Gambar.


Teduhan pohon cemara udang membuat matahari siang tidak terlalu terik. Udara di sekitar pantai justru terasa sejuk seperti berada di hutan, Kami pun tidak merasa gerah sama sekali sewaktu berada disini. Kami bahkan memanfaatkan waktu untuk bermain games bersama.

Kesejukan pantai ini membuat Pantai Baru cocok dikunjungi untuk bersantai bersama keluarga, terbukti dari beberapa rombongan yang sedang asyik berpiknik di pesisir Pantai Baru. Sambil tiduran di tikar atau hammock, kita bisa menikmati suasana pantai  sejuk. Ngobrol bersama kawan pun terasa asyik ditemani es kelapa muda yang banyak dijual di sekitar kawasan pantai. Jika bosan, kita juga bisa mengendarai motor ATV sambil menjajal trek berpasir yang naik-turun di sekitar hutan pantai.

KEBUN BUAH MANGUNAN

Kalau dilihat dari namanya, pasti pemikiran kita tempat ini adalah kebun buah yaa?? Tetapi ternyata ini lebih dari itu. Kebun Buah mangunan terletak di Mangunan, Kecamatan Dlingo, Kabupaten Bantul. Lokasi ini berjarak sekitar 15 km dari ibukota Kabupaten Bantul dan 35 km dari pusat Kota Yogyakarta. Lokasi ini mulai dibangun oleh Permerintah Kabupaten Bantul pada Tahun 2003 di atas seluas 23,3415 hektar pada ketinggian 150-200m diatas permukaan laut.

Setelah kami selesai melakukan pembelajaran yaitu pemeliharaan tanaman rambutan di kebun itu, Kami pun diperbolehkan untuk berjalan-jalan di sekitar kebun buah mangunan. Udaranya sejuk dan pemandangannya luar biasa. Titik ketinggian tersebut membuat kawasan ini memiliki udara yang sejuk serta pemandangan pegunungan Seribu yang sangat memukau.

Hal lain lagi yang tak kalah menarik bahwa kita bisa melihat pantai Parangtritis dan kota Bantul dari satu lokasi. Wahh, bagus sekali yaa?? Tak heran banyak wisatawan yang datang karena para wisatawan dapat menikmati pemandangan yang sangat indah dari Kebun Buah Mangunan yaitu Pantai Parangritis pada bagian selatan, pemandangan Kota Bantul yang berada di bagian barat serta keelokan sungai Oya yang sangat curam. Banyak populasi monyet yang juga terdapat di lokasi ini dapat menjadi salah satu potensi tempat wisata.

Rasanya bangga sekali bisa belajar sambil menikmati pemandangan yang sangat indah. Kami belajar banyak hal termasuk mempelajari tumbuh-tumbuhan secara langsung. Potensi wisata yang bisa dilakukan wisatawan di sini adalah mengamati berbagai macam buah-buahan yang ditata dengan apik sesuai dengan kondisi kemiringan bukit mangunan antara lain  durian, mangga, rambutan, jambu air, jeruk, sawo, duku, manggis dan tanaman buah lainnya.

Di samping itu terdapat pula buah-buahan lain yang jumlahnya relatif sedikit seperti  matoa, kelengkeng, jambu biji, cempedak dan belimbing. Untuk menambah kesejukan selain tanaman buah-buahan terdapat pula tanaman jati, king grass, pagar hidup berupa salak, magium dan pinus.
Tidak hanya sekedar mengamati, kami tidak ingin melewatkan kesempatan ini, akhirnya kami mengabadikannya dalam sebuah foto bersama guru pembimbing kami.
Gambar.

Bagi kalian yang hendak berlibur, tempat ini bisa menjadi tempat yang menyenangkan bagi kalian. Kalian akan disuguhkan keindahan alam yang sangat memukau!

LAHAN PASIR YOGYAKARTA

Biasanya media tanam untuk penanaman kita menggunakan tanah yaa?? Tapi ternyata pasir juga dapat dijadikan sebagai media tanam. Bagaimana bisa?? Ya talita dan kawan-kawan belajar hal ini ketika berada di lahan pasir kota Yogyakarta.

Lahan pasir ini tidak jauh dari pantai baru yogyakarta, lahan yang luas dengan berbagai tanaman yang menggunakan pasir sebagai media tanamnya. Para petani mulai menggunakan metode uniknya, dan ternyata hasil yang didapat sebanding dengan menggunakan media tanah bahkan lebih tergantung perawatan. Kawasan ini memang di dominasi dengan pasir, para petani pun memanfaatkan hal ini.

Gabungan kelompok tani lahan pasir di pesisir pantai selatan Kabupaten Bantul, Daerah Istimewa Yogyakarta, menerapkan sistem pertanian tumpang sari dengan tujuan mencapai produksi yang maksimum.

lahan pertanian yang dikembangkan di lahan pasir pesisir pantai ini telah dimulai sejak 1983, awalnya hanya diuji coba tiga petani, namun karena hasilnya cukup bagus, makanya saat ini dikembangkan oleh hampir semua petani setempat.

Ada berbagai tanaman yang kami jumpai diantaranya singkong, bawang merah, jagung dan ada banyak jenis lainnya. Kami juga mengabadikannya dalam sebuah foto. talita pun tidak segan untuk berfoto dengan seorang petani lahan pasir. Seperti terlihat dibawah ini:
Gambar.


Nah, itu adalah ceritaku selama prakerin di kota yogya, ada banyak lagi tempat wisata yang belum talita kunjungi. Mari saling berbagi informasi.

Bagaimana guys?? Mau coba untuk datang ketempat-tempat diatas. Talita sudah coba, kalian kapan nihh?? Jangan ragu untuk berkunjung karena pastinya kalian tidak akan menyesal.
Semoga artikel ini bermanfaat!
Salam sukses!


Iklan Atas Artikel

Iklan Tengah Artikel 1

Iklan Tengah Artikel 2

Iklan Bawah Artikel